Israel melakukan serangan balasan terhadap Hamas di Jalur Gaza setelah roket ditembakkan ke arah kota selatan Israel. Ini adalah serangan udara terbesar Israel di Jalur Gaza sejak perang di tahun 2014.
Pasukan Israel menyerang target Hamas di seluruh Jalur Gaza, termasuk pabrik senjata, gudang persenjataan, dan terowongan bawah tanah. Serangan udara ini merupakan tanggapan terhadap lebih dari 600 roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kelompok militan lainnya dari Jalur Gaza ke Israel sejak Jumat lalu. Hubungan antara Israel dan Hamas memang selalu tegang, dan serangan ini menandakan bahwa konflik di kawasan itu akan terus berlanjut dalam waktu dekat.
Israel Melancarkan Serangan Balasan Terhadap Hamas
Pasukan IDF menargetkan (-) pangkalan udara Hamas, (-) gudang persenjataan, (-) fasilitas bawah tanah, dan (-) pos pengawasan. Tujuan serangan adalah untuk menghancurkan infrastruktur Hamas yang digunakan untuk melakukan serangan terhadap warga sipil Israel. IDF berupaya untuk meminimalkan korban jiwa dengan memperingatkan warga Gaza untuk menjauh dari target yang akan diserang.
Serangan udara ini bertujuan untuk mencegah Hamas melakukan serangan lebih lanjut dan untuk melindungi warga sipil Israel dari ancaman roket dan serangan teroris. IDF akan terus memantau situasi dan siap untuk melakukan serangan tambahan jika diperlukan untuk membela Israel. IDF menyerukan Hamas untuk segera menghentikan semua kegiatan teroris dan tindak kekerasan terhadap warga sipil Israel. Jika tidak, IDF akan terus bertindak tegas untuk melindungi warga Israel.
Hamas membalas dengan tembakan roket lagi
Sebagai balasan atas serangan Israel, Hamas kembali meluncurkan roket ke Israel. Roket-roket ini mendarat di kota pemukiman Israel Ashkelon dan Ashdod, memaksa warga untuk berlindung di tempat penampungan darurat.
BACA JUGA : Amanda Manopo Bintangi Film Baru “Indigo: What Do You See?”
Militer Israel memperingatkan akan melanjutkan serangan jika roket Hamas terus ditembakkan. Kedua belah pihak perlu menahan diri dan mencegah eskalasi lebih lanjut yang dapat berakibat fatal.
Beberapa faktor utama mendorong ketegangan terkini antara Israel dan Hamas
- Hamas terus meluncurkan roket dan mortir ke Israel, yang ditujukan untuk sipil. Ini adalah pelanggaran warga hukum internasional yang jelas dan tidak dapat diterima bagi Israel. Sebagai tanggapan, Israel melakukan serangan udara ke posisi Hamas di Jalur Gaza.
- Blokade Israel di Jalur Gaza telah berlangsung lebih dari satu dekade. Hal ini telah menimbulkan penderitaan ekonomi bagi penduduk Gaza dan meningkatkan ketegangan. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir Israel telah melonggarkan beberapa pembatasan, blokade tetap kontroversial.
- Perselisihan wilayah atas Tepi Barat dan status Yerusalem terus memicu ketegangan. Klaim Israel atas Yerusalem sebagai ibu kota ‘abadi dan tidak dapat dibagi’ ditentang oleh Palestina dan Hamas.
Faktor politik domestik di kedua belah pihak juga berperan. Pemimpin politik sering menggunakan retorika yang keras terhadap satu sama lain untuk meningkatkan dukungan publik, yang hanya memperburuk ketegangan.
Mengatasi ketegangan yang berkepanjangan ini akan membutuhkan diplomasi dan kompromi dari kedua belah pihak. Sayangnya, sampai saat ini belum ada tanda-tanda perdamaian yang berarti. Sementara itu, ketegangan dan kekerasan akan terus berlanjut.