Gempa berkekuatan 5,7 SR mengguncang tenggara Kecamatan Bolaang Uki di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Indonesia Pada Jumat pagi, meski tidak memicu tsunami.
Awal Terjadinya Gempa Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Indonesia
Pusat gempa yang terjadi pada pukul 09.23 WIB itu terletak sekitar 66 kilometer (km) dari Kecamatan Bolaang Uki pada kedalaman 14 km. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (BMKG) Indonesia.
Belum ada laporan langsung mengenai kerusakan dan korban jiwa pasca gempa yang terletak pada koordinat 0,06 derajat Lintang Selatan. Dan 124,40 derajat Bujur Timur tersebut.
Gempa bumi sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia karena negara ini terletak di Sabuk Sirkum Pasifik. Yang juga dikenal sebagai Cincin Api, tempat pertemuan beberapa lempeng tektonik dan sering menyebabkan aktivitas vulkanik dan seismik.
Di Pulau Sulawesi, Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi yang rawan terhadap gempa bumi. Misalnya saja pada 14 Mei 2021. Gempa berkekuatan magnitudo 5,1 terjadi di timur laut Melonguane pada pukul 15:17:43 WIB.
Pusat gempa terletak di 4,27 derajat LU dan 127,83 derajat BT, sekitar 131 km timur laut Melonguane. Dan pada kedalaman 23 km.
Gempa bumi paling mematikan di Indonesia melanda Banda Aceh. Dan beberapa wilayah lain di Provinsi Aceh pada tanggal 26 Desember 2004.
Gempa megathrust bawah laut yang memicu tsunami raksasa mematikan menghancurkan beberapa bagian kota di ujung paling utara Pulau Sumatera. Dan dilaporkan menewaskan sekitar 170 ribu warga.
Gempa maut terbaru yang mengguncang Indonesia terjadi di Provinsi Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021.
Gempa berkekuatan 6,2 SR yang disusul beberapa kali gempa susulan mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene, memakan korban jiwa lebih dari 100 orang dan menghancurkan sejumlah bangunan.
Pulau Sulawesi berulang kali menjadi saksi gempa mematikan. Pada 28 September 2018 misalnya, gempa berkekuatan 7,4 SR melanda beberapa wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
Gempa bumi dahsyat yang disusul tsunami dan pencairan tanah di Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, memakan korban jiwa sebanyak 2.102 orang, luka-luka 4.612 orang, dan 680 orang lainnya hilang.
Sebanyak 68.451 rumah mengalami kerusakan berat dan 78.994 orang mengungsi.