Jakarta – Presiden Joko Widodo yang kerap disapa Jokowi itu menyebutkan korupsi makin canggih dan kompleks. Dan Jokowi juga mengatakan teknologi perlu dimanfaatkan agar dapat mencegah korupsi.
Maka dari itu kita butuh upaya bersama yang lebih sistemik. Butuh upaya bersama-sama yang lebih masif yang bisa memanfaatkan teknologi terkini agar dapat mencegah tindak pidana korupsi, Ucap Jokowi.
Jokowi juga membicarakan soal perlunya penguatan sistem pencegahan dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusia “SDM” Hingga aparat penegak hukum “APH“. Ia mengatakan pemerintah juga akan terus berupaya memperbaiki sistem pengadaan barang, jasa dan prizinan.
Jokowi meminta agar prizinan dapat diurus secara online. Menurutnya perizinan yang bisa diurus online dapat menjadi pagar untuk mencegah korupsi terjadi.
Jokowi: Korupsi Masih Banyak Ditemukan, Perlu Evaluasi Total!
Presiden mengungkapkan saat ini masih banyaknya temuan kasus koruptor di Indonesia dibandingkan negara lainnya. Jokowi sudah mencatat ada 1.385 yang terdiri dari pejabat-pejabat negara, swasta sampai birokrat yang sudah dipenjarakan dari periode 2004-2022 karena terjeratnya kasus korupsi.
Hal itu disampaikan oleh Jokowi dalam acara puncak Hari Antikorupsi Sedunia 2023 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Jokowi memaparkan rinci angka pada pejabat negara, swasta dan birokrat. Yang sudah dipenjarakan karena kasus tersebut.
Jokowi juga mengatakan tidak ada negara lain yang memenjarakan para pejabatnya seperti yang ada di Indonesia. Jokowi merasa ironi kasus pada ini masih sangat banyak ditemukan sampai saat ini.
Dan itu perlu di Evaluasi total terkait kasus korupsi, Jokowi sangat setuju dengan adanya program pendidikan, pencegahan dan menindakan yang dicanangkan KPK. Tetapi itu perlu juga ada sesuatu yang harus di evaluasi.