Jakarta – Menteri Agraria danTata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yaitu Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan kesan pertama kalinya pada saat ia mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Dia juga bercerita dengan perasaannya saat menginjakkan kaki di Titik Nol IKN.
Selain menjadi pusat pemerintahan, AHY mengatakan IKN juga sudah menjadi pusat kemajuan bangsa. Dia berharap ke depannya nanti akan menghadirkan kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memajukan perekonomian.
Dia menyebut saat ini pembangunan di IKN berfokus pada pusat pemerintahan, termasuk pembangunan pelayanan publik. Selama matanya memandang di IKN, dia bisa melihat dengan jelas lokasi dari kantor presiden, istana negara, kantor-kantor kementerian koordinator serta rumah dinas menteri.
Dia menilai pembangunan ibu kota baru ini bukanlah hal yang sangat mudah. Menurutnya, dibutuhkan banyak pihak untuk dapat saling berkoordinasi agar pembangunan mahakarya itu terus berlanjut. Dia optimistis pembangunan IKN dapat diselesaikan.
AHY Perdana ke IKN, Sekalian Bagi-bagi Sertifikat
AHY juga mengatakan pemberian sertifikat ini sebagai langkah untuk mencegah adanya sengketa tanah dengan berbagai pihak. Dia memberikan kepastiann pada hukum hak atas tanah kepada aset negara untuk menjadi salah satu peran pemerintah dalam menghadirkan keadilan.
Selain pembagian sertifikat, AHY juga mengunjungi beberapa lokasi yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia akan meninjau secara langsung kendala serta mengecek progres pekerjaan yang sudah dilaksanakan.
Sebelumnya, AHY sempat juga membagikan sertifikat kepada masyarakat setempat pada kunjungan kerja di Sulawesi Utara. Pada kesempatan itu, dia bertemu sekaligus berdialog secara langsung dengan masyarakat.
Dia mendengar keluhan, harapan, hingga aspirasi warga. Dia juga memastikan proses sertifikat tanah di daerah akan berjalan dengan baik.
Rencananya AHY akan memberikan sebanyak 105 sertifikat tanah yang diserahkan di Kelurahan Malalayang Dua, Kota Manado. Sertifikat itu merupakan hasil dari program Redistribusi Tanah serta Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).