Liputan6.com, Jakarta – Sebelum nama Duo Anggrek melejit berkat lagu “Cikini Gondangdia“, grup yang digawangi Devay dan Putri ini harus melalui karir bermusik yang berliku. Berbekal tekad kuat untuk mengubah citra dangdut di mata masyarakat, keduanya mengaku berhasil mengatasi berbagai batu tajam yang menghadang.
Devay dan Putri lantas mengenang awal mula karier mereka sebagai penyanyi dangdut, mulai dari panggung demi panggung hingga akhirnya mampu memetik kesuksesan dari kerja kerasnya.
Putri mengungkapkan, darah seninya sudah mulai terlihat sejak kecil. “Saya memang berasal dari keluarga seniman, tapi saya satu-satunya penyanyi di keluarga itu,” kata Putri saat diwawancarai di kawasan Gondangdia.
“Sejak SD saya sudah belajar menari, sudah melihat seninya, sejak kecil saya sudah menyukai dunia hiburan, menyanyi dari panggung ke panggung juga,” jelas Putri.
Devay dan Putri Awal Mula Terjun Jadi Penyanyi
Berbeda dengan rekan duetnya, Devay tidak pernah terpikir untuk menjadi penyanyi. Awalnya, ia hanya sering diminta bernyanyi di depan ibunya. Dari situlah Devay kerap menyanyi dari panggung ke panggung tanpa berpikir untuk menjadi seorang seniman.
Namun, Devay tidak mendapat restu ayahnya untuk menekuni dunia tarik suara. “Waktu aku penyanyi, dulu itu aku masih sekolah, ayahku dari polisi, jadi dia takut aku jika kena sesuatu, ‘Hati-hati kalau nyanyi kamu itu harus tahan minum’,” ucapnya menirukan. pesan ayahnya.
Namun, kini sang ayah menyerahkan segala keputusan di tangan putranya. Pasalnya, Devay mengaku lebih memilih menjadi penyanyi agar bisa langsung mendapatkan uang, dibandingkan belajar.
Putri dan Devay pun masih ingat betul pembayaran pertama yang mereka terima saat tampil di atas panggung. “Saya yang 50 ribu pertama,” kata Putri. “Kalau saya punya 15 ribu,” jawab Devay.
Bahkan, Putri mengungkapkan dirinya tidak pernah menerima sepeser pun karena uang yang diperolehnya diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. “Bahkan kadang pernah tidak dibayar, uangnya diambil pemain,” lanjut Putri.