Desainer Dwi Iskandar Bicara Soal Sustainable FashionDesainer Dwi Iskandar Bicara Soal Sustainable Fashion

Liputan6.com, Jakarta – Konsep keberlanjutan bergema di dunia seni, khususnya fashion. Desainer Dwi Iskandar menjelaskan, belakangan ini banyak orang yang mulai fokus pada fashion berkelanjutan, tetapi tak sedikit pula yang belum memahami detailnya.

Ketika berbicara tentang fesyen berkelanjutan, orang biasanya merujuk pada eco-print atau bahan alami. Berkaca dari pengalamannya, Dewi Iskandar mengaku tidak bisa 100 persen menghindari penggunaan bahan-bahan non-alami. Kuncinya terletak pada proses termasuk orang-orang yang bekerja dengan Anda.

Dalam wawancara virtual baru-baru ini dengan Showbiz Liputan6.com, Dwi Iskandar mengatakan banyak tantangan dalam penerapan fesyen berkelanjutan. Salah satunya dengan menerapkan zero waste saat memproduksi koleksi fashion untuk diperkenalkan kepada masyarakat.

“Misalnya saya membawa koleksi sendiri dengan teknik less waste. Untuk zero waste itu sulit karena saya harus melakukan pemotongan yang tidak banyak orang suka kalau bicara zero waste. “Saya menggunakan bahan-bahan bekas dan daur ulang sebagai elemen fesyen yang diproduksi,” ujarnya.

Konsep Mode Berkelanjutan

Dalam kesempatan itu, Direktur Pemasaran The Apurva Kempinski Bali, Melody Siagian menjelaskan, Path to Sustainable Growth sejalan dengan kampanye Powerful Indonesia yang diluncurkan tahun lalu dengan mengundang seniman dari berbagai bidang termasuk desainer lokal.

“Kami selalu menampilkan karya desainer lokal, mendukung dalam hal promosi dan story, termasuk visi misi yang sama dengan kami, misalnya mempromosikan budaya Indonesia,” jelas Melody Siagian.

Misalnya, jika tamu datang ke The Apurva Kempinski Bali, mereka akan bertemu dengan para duta lobi yang mengenakan pakaian adat dari Sumatera hingga Papua yang koleksinya berganti setiap dua bulan sekali. Pihaknya menggandeng desainer lokal Dwi Iskandar.

Untuk kostum Lady in Red, Melody Siagian dan timnya menggandeng desainer lokal Torang Sitorus dan Franklin Firdaus. Komitmen untuk mendukung fashion lokal tidak pernah pudar. Selain seni, The Apurva Kempinski Bali juga menyentuh aspek sosial dan budaya.

“Kami mengkampanyekan warisan Indonesia. Kemarin kami meluncurkan galeri seni Gawai Dayak Festival 2024 untuk melestarikan budaya Kalimantan. Untuk sosial, kami bekerjasama dengan Politeknik Negeri Bali dan Sumba Hospitality Foundation,” tutupnya.

Baca Juga : Soraya Rasyid Tak Mau Tanggapi Tuduhan Selingkuh pada Dirinya