Liputan6.com, Jakarta – Usai dibaptis oleh Pendeta Gilbert Lumoindong, Denise Chariesta mengaku belum ingin menikah. Denise Chariesta dibaptis karena ingin menjadi versi dirinya yang lebih baik dan berguna bagi keluarganya. Denise Chariesta sadar, hal itu kerap membuat sedih orang tua dan keluarganya. Oleh karena itu, dengan dibaptis oleh Pendeta Gilbert Lumoindong, ia siap untuk menjadi pribadi baru yang lebih baik.
“Saya tidak mau (menikah). Saat aku menikah, semuanya berantakan. Pekerjaan berantakan, hubungan dengan keluarga juga berantakan. Jadi saya tidak fokus, saya juga trauma, kata Denise Chariesta.
Mengutip video wawancara di kanal YouTube Intense Investigasi, Rabu (24/7/2024), ia mengenang momen tak mengenakkan saat menikah lalu menyimpulkan menikah tak membuat hidup 100 persen lebih baik.
Konsultasi dengan Pendeta Saya Sangat Perlu Dibaptis
Dalam kesempatan itu, Denise Chariesta juga menjelaskan alasan akhirnya bersedia untuk dibaptis. Belakangan ia menyadari bahwa ia membutuhkan Tuhan karena menjadi orang tua tunggal tidaklah mudah.
“Waktu kamu (menikah) nggak boleh kerja, kamu dituduh, kamu stres,” keluh Denise Chariesta. “Bukankah itu yang disebut trauma? Aku hanya merasa pria itu merepotkan. Menurutku ya, mungkin tidak semua pria. “Ada juga yang tidak,” tambahnya.
Denise Chariesta mengenang malam-malam sendirian merawat anak-anaknya dan kemudian merasa tidak bisa menjalani hidupnya. Dengan dibaptis, ia ingin membuang sifat-sifat buruknya demi dirinya dan keluarganya.
“Tetapi, semakin saya datang ke sini, saya semakin kuat dan saya yakin bahwa saya memang harus dibaptis karena saya sendiri sebenarnya belum cukup kuat untuk menjadi orang tua tunggal,” jelas Denise Chariesta.
“Saya kadang merasa malam itu, saya tidak kuat. Aku membutuhkan Tuhan dalam segala bentuk. “Akhirnya saya berkonsultasi dengan Pak Gilbert dan saya mau dibaptis,” jelasnya panjang lebar.
Fokus Denise Chariesta saat ini adalah mengajari anak-anaknya agar tidak menyimpan dendam dan menyakiti perasaan karena tidak ada gunanya. Ingat, perkataan netizen kerap kali menyakitkan hati.