Jakarta – Basuki Tjahaja Purnama mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Alasan pria yang akrab disapa Ahok itu mundur karena ia mendukung dan akan ikut mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md pada pilpres mendatang ini.
Pertamina pun membenarkan Ahok sudah mengajukan pengunduran diri. Berdasarkan postingan Ahok di akun Instagram, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mundur karena mendukung pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Dalam postingan di Instagramnya @basukibtp, Ahok mengumumkan mundur sebagai Komut Pertamina. Ia juga memamerkan surat pengunduran dirinya hari ini. Surat itu berkop PT Pertamina.
Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Segini Gaji yang Dilepas Ahok
Basuki Tjahaja Purnama “Ahok” mengundurkan diri dari Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Ahok pun yang rela melepas gaji yang besar.
Ahok sendiri pernah juga buka-bukaan mengenai gaji yang ia terima di Pertamina. Ia mengungkap gajinya setelah viral disebut gaji Komisaris Utama Pertamina tembus sampai Rp 8,3 miliar per bulan. Ditanya mengenai kabar tersebut, Ahok mengatakan itu ialah harapan dan doanya.
Tetapi, Ahok menegaskan kabar yang beredar itu tidaklah benar. Dia mengaku mendapatkan gaji 45% dari direktur utama. Dia menjelaskan gaji yang diterimanya itu sekitar Rp 170 juta per bulan. Ia mengaku juga mendapat bonus di mana bonus itu 1% didapat dari keuntungan perusahaan yang dibagi ke seluruh direksi, komisaris hingga level VP.
Ia menambahkan juga bahwa besarnya gaji yang diterima juga tampak di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
“Ya. Bisa lihat di LHKPN kami dan juga bonus yang ditulis itu dasarnya 1 persen dari keuntungan namun dibagi buat direksi sampai SVP VP Manager sampai komisaris. Dan juga komisaris dapatnya hanya 45 persen dari bonus dirut,” ucap Ahok.